Pasokan Air Baku di Makassar Menurun, Ini Upaya Antisipatif PDAM

Keterangan: Smartcity Dialog terkait antisipasi krisis air dan dampak fenomena El Nino bisa ditonton di kanal youtub Smart City Official, Kamis (1/9/2023) / foto: smartcity Makassar

SmartcityMakassar.com. Makassar. Kekeringan saat ini mulai melanda sejumlah daerah, termasuk kota Makassar Sulawesi Selatan. Hal ini terjadi karena musim kemarau yang dibarengi dengan fenomena El Nino.

Fenomena El Nino ini pun berpengaruh terhadap kondisi bendungan Leko Pancing yang berada di Kabupaten Maros yang menjadi salah satu penyuplai air baku Kabupaten Maros dan Kota Makassar mulai menyusut.

“Dua sumber air baku ini mengalami permasalahan cukup besar sekarang, dari Sungai Maros debitnya turun sudah di bawah 50 persen, kadang waktu-waktu tertentu 20 sampai 30 persen yang bisa mengalir,” kata Kabag Perencanaan Perumda Air Minum Makassar, Jamal, saat menjadi narasumber pada Smartcity Dialog, Kamis (1/9/2023).

BACA JUGA  Gelar Tax Award 2024, Bapenda Optimis Raih PAD 2 Triliun di Akhir Tahun 2025

Ketinggian air baku di Bendungan Leko Pancing saat ini sangat menurun. Jamal menyebut air baku menurun sekitar 2 meter di bawah perlimpahan, sedangkan normalnya berkisar 50 cm hingga 1 meter di atas perlimpahan.

Produksi air baku yang mampu dihasilkan PDAM dari bendungan Leko Pancing normalnya 1.300 meter kubik. Namun produksi itu menurun drastis hanya di angka 500-600 meter kubik.

“Air yang diproduksi tinggal 680 liter per detik artinya sudah setengah dari kapasitas yang biasanya didistribusikan,” ungkap Jamal.

Saat ini air baku yang masuk ke SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) PDAM di IPA (Instalasi Pengelolahan Air) yang berada di daerah Antang sering terganggu.

Mengantisipasi hal ini, pihak PDAM melakukan beberapa upaya yaitu dengan memaksimalkan layanan mobil tangki.

BACA JUGA  Tim Drumband Corps Makassar Sabet Juara Umum Tingkat Nasional, Danny Pomanto: Tetap Jaga Prestasi

Juga, PDAM Kota Makassar melakukan distribusi air di beberapa kecamatan yang terdampak kekurangan air dan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar.

“Keterbatasan pipa, upaya dilakukan dengan mengambil air dari Sungai Tello, portable kita di sana sudah dipasang sejak bulan Juni. Selain itu, memaksimalkan pelayananmobil tangki, meminta bantuan armada di damkar Makassar,“ tambah Jamal.

Sebelumnya, Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, saat ini terdapat sembilan kecamatan yang merasakan dampak berkurangnya pasokan air bersih.

Kesembilan kecamatan yang terkena dampak tersebut adalah Ujung Pandang, Panakukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanaya.

Selengkapnya pembicaraan terkait antisipasi krisis air dan dampak fenomena El Nino bisa ditonton di kanal YouTube Smart City Official. (*)

Laporan: Nurfitri

Lihat Semua

Share

Berita lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Comment

Lihat Semua