Bursa Cawapres Makin Seru, Nama Nasaruddin Umar Disebut  Masuk dalam Daftar Pendamping Ganjar

Politik333 Views
Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Umar duduk berdampingan dalam acara Halal bi Halal di Manado (int)

JAKARTA, – Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, jadi sorotan. Pasalnya, dia disebut-sebut masuk dalam daftar tokoh yang dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (Capres) usungan PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo.

Walau isu tersebut belum terkonfirmasi secara jelas, sejumlah pengamat politik menilai PDI-Perjuangan dinilai melakukan ‘pertaruhan besar’ bila memang benar menjadikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini sebagai calon pendamping Ganjar. Pasalnya, elektabilitas Nasaruddin sangat tidak signifikan. Bahkan dalam sejumlah survei, namanya tidak tercantum.

Usulan ini disebut digagas oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebagai partai politik yang telah menyatakan dukungan kepada Ganjar serta menyebut memproklamirkan diri sebagai partai yang ingin mempertahankan kombinasi “nasionalis-agamis” dalam komposisi pasangan capres-cawapres.

“Sejumlah nama memang menjadi pertimbangan untuk dibicarakan dalam koalisi nantinya, termasuk Pak Nasaruddin Umar jika memang mendapat respons positif dari berbagai kelompok masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin,” kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada awak media.

Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pihaknya masih menyusun daftar panjang nama-nama tokoh yang potensial menjadi cawapres Ganjar, Nama Nasaruddin bisa saja masuk ke dalam daftar tersebut.

BACA JUGA  Sejumlah Tokoh Publik Perkuat Gerindra sebagai Caleg Sulsel

“Bisa saja, tapi kami tidak tahu, dalam daftar panjang itu memang ada banyak nama, tapi apakah nanti masuk dalam daftar prioritas, kami tidak tahu. Itu kewenangan ketua umum Mbak Mega” ujar Hendrawan.

Diketahui, pada Kamis (18/5) lalu, Nasaruddin memang terliha turut hadir dalam halal bihalal yang dihadiri oleh Ganjar di Manado, Sulawesi Utara.

Namun ketika ditemui wartawan di Jakarta pada Jumat (19/5), dia mengaku tidak pernah dihubung oleh PDIP maupun PPP terkait ini.

“Saya kira kami tidak pernah dihubungi apa pun. Saya kira kami lebih enjoy mengurus umat,” kata Nasaruddin dikutip dari Detik.com.

Sementara itu, dilansir dari situs Masjid Istiqlal, Nasaruddin adalah guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Tokoh asal Sulawesi Selatan ini pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama pada tahun 2011-2014. Dia juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama.


Politisi PPP Arsul Sani mengatakan bahwa PPP memandang penting untuk mempertahankan pakem “nasionalis-agamis” atau “agamis nasionalis”.

BACA JUGA  Dinilai Sedang Bermanuver Politik, Ini Tanggapan Gibran

Menurut Arsul, pakem itu telah terlihat berhasil sejak reformasi pada pasangan presiden dan wakil presiden Abdurrahmanwahid-Megawati Soekarnoputri, Megawati-Hamzah Haz, Soesilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, Joko Widodo-Jusuf Kalla, hingga yang terakhir, Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Pengecualiannya hanya pada SBY-Boediono. Jadi PPP memandang pakem ini baik untuk dipertahankan,” kata Arsul.

Diketahui, dalam survei terbaru Indikator Politik pada periode 30 April-5 Mei menunjukkan sejumlah nama sebagai bakal cawapres yang masuk radar dan dipersepsi publik dengan positif.

Nama-nama itu yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

[*]


Laporan: Ridwan Jarre

‘FooterBanner’

Comment