Coretan Redaksi: Merayakan Kegembiraan dalam Proses Peningkatan Kinerja

Ilustrasi publik relation

Smartcitymakassar.com – ADA satu hal yang paling sering melanda setiap karyawan, tak terkecuali insan yang bergerak di bidang kelembagaan kehumasan di setiap lembaga pemerintah atau swasta yakni perasaan jenuh atau bosan.

Hal ini wajar mengingat setiap pekerjaan -apalagi yang membutuhkan energi pikiran dan kreatifitas seperti lembaga humas, mau tak mau terus membutuhkan energi ekstra yang menguras pikiran.

Apalagi bila pekerjaan tersebut hanya diletakkan dalam dimensi rutinitas belaka sebagai pemenuhan tugas yang dibebankan oleh atasan.

Kejenuhan yang bersifat manusiawi ini sebenarnya berangkat dari rasa terbebani dalam setiap melakukan pekerjaan. Kejenuhan muncul ketika kita menganggap setiap beban tugas adalah kewajiban dan mau tak mau harus dikerjakan.

Dalam konteks ini, lembaga humas adalah salah satu lembaga yang memiliki tupoksi cukup berat mengingat tugas pokok humas adalah garda depan dalam membangun persepsi pemerintahan maupun perusahaan di mata publik dan stakeholder lainnya. Insan yang berkarya dilembaga kehumasan ibarat pasukan khusus yang bekerja 24 jam dalam menjaga marwah pemerintah dan perusahaan.

Dengan kata lain, bekerja dalam lembaga kehumasan bukan saja diperlukan kesigapan, keuletan serta disiplin yang tinggi, namun juga sangat diperlukan insan yang bertalenta, memiliki daya kratifitas yang tinggi serta punya instuisi yang peka terhadap gerak perkembangan yang terjadi dalam ruang-ruang persepsi publik.

BACA JUGA  Coretan Redaksi: Rekonstruksi Tujuan Organisasi

Hal inilah yang menjadikan lembaga kehumasan berbeda dengan bidang lain. Kalau di bidang lain, tugas yang dibebankan padanya hanya terfokus satu arah, bergerak linier serta memiliki target yang jelas. Sedangkan di bidang kehumasan yang terjadi adalah gerak spiral dan ketidakpastian yang besar karena berangkat dari fluktuasi gerak persepsi publik yang sangat dinamis bahkan bisa dikatakan sangat sulit diprediksi secara pasti karena acuan yang kita pakai hanyalah kecenderungan dan gerak gejala yang berkembang di publik.

Dengan demikian, proses kerja lembaga kehumasan dalam menghasilkan out put karya dan hasil adalah sebuah proses kerja kreatifitas. Dalam proses kerja semacam itu yang sangat dibutuhkan oleh setiap insan humas adalah kecerdasan kreatifitas dalam menemukan cara-cara atau metode komunikasi baru yang mampu memicu tren pencitraan pemerintah dan perusahaan yang lebih baik sekaligus membumi.

BACA JUGA  Coretan Redaksi: Rekonstruksi Tujuan Organisasi

Proses dan suasana kerja lembaga kehumasan sebaiknya merujuk pada cara kerja lembaga yang sangat mengedepankan kreatifitas karyawannya. Sedikit contoh, bagaimana cara kerja lembaga-lembaga yang bergerak di sektor periklanan, sektor digital yang justru meletakkan kegembiraan serta cinta akan pekerjaan sebagai memicul awal bergeraknya kreatifitas.

Proses dealektika gagasan, ide serta metode komunikasi baru terus diletakkan “di atas meja” dan diperdebatkan dengan semangat kegembiraan. Inilah mengapa dalan sektor ini, kita kerap terkejut dengan penemuan cara komunikasi baru yang bernas, efektif dan menggugah. Model kerja semacam ini patut menjadi pertimbangan dan acuan bagi lembaga kehumasan dalam meningkatkan kinerja sekaligus mengikis tingkat kejenuhan yang kerap melanda.

Intinya, mencintai pekerjaan dan merayakannya dengan penuh kegembiraan adalah awal pemicu munculnya gagasan kreatif. [Redaksi]

‘FooterBanner’

Comment