Smartcitymakassar.com – Makassar – Curah hujan tinggi dalam waktu lama menyebabkan beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami banjir, seperti Kota Pare Pare, Kota Makassar, Barru, Sidrap dan Jeneponto.
Namun menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), khusus wilayah Sulsel belum masuk puncak musim hujan.
Menurut Prakiraan Balai Besar BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha, Bulan November saat ini diprediksi belum memasuki puncak musim hujan.
Olehnya ia mengimbau masyarakat Sulsel siaga menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang bisa berdampak bencana hidrometeorologi.
“Masyarakat maupun instansi harus benar-benar menyiapkan mitigasi, bersiap terhadap bencana hidrometerologi yang mungkin terjadi seperti banjir maupun banjir bandang, dan tanah longsor,” kata Rizky di Makassar, Jumat (18/11/2022).
Adapun puncak musim hujan dengan intensitas hujan naik secara drastis, diprediksi terjadi pada Januari 2023.
Rizky kemudian menjelaskan, dari pantauan di wilayah Sulsel, khususnya bagian barat, hujan dengan intensitas ringan dan sedang masih berlangsung.
“Memang dari subuh jam lima terpantau awan hujan masuk ke wilayah Sulsel. Hingga siang ini masih bertahan. Selain Sulsel bagian barat, juga ada di sebagian wilayah Kepulauan Selayar, Kabupaten Sinjai, Sidrap dan Luwu Utara,” jelasnya.
Pada Jumat ini, katanya, diprakirakan hujan turun hingga pukul 17.00 Wita
“Tapi, nanti akan di-update (perbarui) lagi. Tentu ada potensi (hujan, red.) berlanjut,” katanya.
BMKG Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini pada Jumat, pukul 13.10 Wita berpotensi hujan sedang dan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel, seperti Kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, Soppeng, Sidrap, Bone, Kota Parepare, dan Kota Makassar. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 16.40 Wita. [ip]
Comment