Smartcitymakassar.com, Makassar. Keberhasilan Program KB ikut menentukan lahirnya keluarga berkualitas. Dan, keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin berkualitas untuk bangsa dan negara.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto saat hadir mengukuhkan institusi masyarakat PPKBD dan Sub PPKBD se-Kota Makassar di Amirullah Hall, Kamis (11/04/19).
“Kader KB-lah yang menentukan pengendalian penduduk dan menentukan kualitas keluarga,” ucap Danny, sapaan akrab wali kota Makassar ini.
“Kalau keluarga direncanakan maka akan menghasilkan keluarga yang berkualitas. Sementara keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas, sehingga bangsa ini akan berkualitas,” tambahnya.
Danny menyebut Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa/Kelurahan (PPKBD-Sub PPKBD) adalah pahlawan kehidupan. Merekalah yang memberi pendampingan, mulai dari ibu hamil, melahirkan, anak di masa susu hingga besar.
Karena itu pula, dia berjanji, sebelum mengakhiri tugas sebagai wali kota 8 Mei tahun ini, akan segera meluncurkan smart kader KB guna menunjang PPKBD lebih profesional dalam memberi pendampingan 1,6 juta jiwa lebih penduduk Makassar.
“Sebelum 8 Mei saya akhiri masa tugas, perkenankan saya menandatangini Perwalinya. Isinya kira-kira profesionalisme Kader KB, bagaimana penggunaan IT di Posyandu, bagaimana posyandu harus memadai infrastrukturnya, kader posyandu harus betul-betul tidak gaptek, siap menerima android untuk kebutuhan data anak-anak kita,” jelas Danny.
Sementara itu, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB kota Makassar Zulkifli menyampaikan, kader PPKBD dan Sub PPKBD di Makassar mencapai 1149 orang.
“Terdapat satu Kader PPKBD setiap kelurahan, dengan jumlah 153 kelurahan. Untuk sub PPKBD itu setingkat RW satu RW satu kader sub, berjumlah 996 kalau ditotalkan 1.149,” kata ZUlkifli.
Zulkifli juga menyampaikan beberapa capaian yang telah ditorehkan kader KB Kota Makassar. Tahun lalu sebagai capaian pertama adalah, angka kelahiran di kota Makassar 2,002 persen. Artinya setiap pasangan usia subur di kota ini memiliki 2-3 anak.
“Alhamdulillah sesuai target kita, kalau target nasional 2,008 persen. ini sesuai target, akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di kota makassar agak tinggi 1,32 persen artinya terlalu banyak urbanisasi atau migrasi masyarakat datang ke Makassar untuk tinggal,” ucap Zulkifli.
Capaian kedua, jumlah penggunaan KB di Kota Makassar sebanyak 69,9 persen. Jika diskalakan, apabila kota Makassar memeliki 10 penduduk maka 7 penduduknya sudah ber-KB. Penggunaan kontrasepsi, dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sudah mencapai 35 persen penggunaannya. Walau pun kata Zulkifli masih banyak menggunakan non MKJP yaitu suntik.
“Yang paling kecil penggunaanya adalah kondom hanya sekitar 4 persen. lorong KB 200 sudah kami bentuk dalam waktu 1 tahun. Tahun ini tinggal pembinaannya,” tutupnya.** (IB)
Comment