Ket. Foto: Mahfud MD/Ist
Smartcitymakassar.com – Jakarta. Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta untuk memberi dukungan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Mahfud datang didampingi sejumlah tokoh NU seperti Sinta Nuriyah Wahid, Alissa Wahid, Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, dan 20 tokoh lainnya. Mereka disambut Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Viryan Aziz, dan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi.
Mahfud menyampaikan lawatan kali ini merespons ancaman Amien Rais menggerakkan people power jika ada kecurangan dalam Pilpres 2019. Ia meminta KPU untuk tidak takut dengan ancaman Amien tersebut. Sebab ada rakyat yang akan bersama lembaga penyelenggara pemilu.
“Kami ke sini karena ada ancaman itu, people power untuk apa? Kan ada mekanisme hukum. Kami ke sini agar mereka (KPU) tidak takut dengan itu karena rakyat bersama mereka,” kata Mahfud saat menemui jajaran pimpinan KPU di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Mahfud menyebut tudingan Amien bahwa KPU bisa memindahkan suara untuk salah satu paslon tidak masuk akal. Pasalnya pemilu di Indonesia menggunakan sistem penghitungan manual, bukan lewat teknologi informasi. Ia menyebut pernyataan Amien hanya untuk menggiring opini agar rakyat tak percaya terhadap kinerja KPU dalam menyelenggarakan pemilu.
“Kami melihat ada gangguan-gangguan berupa, misalnya, upaya mendelegitimasi KPU sebagai lembaga yang independen dan ada upaya-upaya mendelegitimasi hasil pemilu,” ujar dia.
“Kita juga akan pastikan dukungan ini sampai ke daerah-daerah,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua KPU Arief Budiman menyambut baik dukungan itu. Arief menyebut dukungan para tokoh ini sebagai tenaga baru KPU.
“Tenaga kami ini terkuras oleh persiapan, ditambah lagi dengan tuduhan-tuduhan semacam itu. Dukungan hari ini merecharge kembali tenaga kami untuk bekerja,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam Apel Siaga 313, Amien Rais mengancam akan menggerakkan massa atau people power jika KPU membiarkan kecurangan terjadi di Pemilu 2019. Dia menyatakan menggunakan people power karena sudah tak percaya dengan MK dalam menyelesaikan sengketa pemilu.
“Kami enggak akan ke MK lagi, kami langsung people power,” ujar Amien di depan kantor KPU, Jakarta, Minggu (31/3/2019). (Aan/IP)
Comment